Kamis, 09 Juni 2016

Bahasa Indonesia 2# - Membuat Ringkasan Sebuah Buku Ekonomi



Judul : Manajemen Umum – Sebuah Pengantar
Edisi : Pertama
Pengarang : Drs. Djati Julitriarsa
                    Drs. John Suprihanto, MIM
Penerbit : Yogyakarta: BPFE, 1998
Tebal : 165 halaman

A.    Pengertian dan Arti Pentingnya
Pada saat sekarang ini istilah Manajemen sudah banyak dikenal di negara Indonesia, baik dikalangan masyarakat secara luas maupun kalangan perguruan tinggi. Di kalangan perguruan tinggi sendiri, ternyata hampir semua disiplin ilmu (fakultas) telah mengajarkan ilmu manajemen. Juga terlihat pula disetiap orgnisasi masyarakat baik yang mencari keuntungan maupun lembaga lembaga sosial, hampir semuanya menyadari akan arti pentingnya ilmu manajemen yang diterapkan didalam organisasi, untuk memperlancar tugasnya sehari-hari.
Mengenai Ilmu Manajemen sendiri dapatlah diberikan suatu pengertian yang cukup sederhana, sebagai berikut: Ilmu Manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara mencapai suatu tujuan dengan efektif serta efisien dengan menggunakan bantuan / melalui orang lain.
Manajemen sebagai Ilmu pada dasarnya terdapat 3 komponen utama, yaitu:
-          Pengertahuan itu disistematikkan, dalam hal ini informasi di peroleh, diklasifikasikan dan disimpan
-          Informasi dikumpulkan secara empiris dengan observasi yang sistematik terhadap phenomena yang revelan
-          Bermaksud untuk mengembangkan pengertian terhadap topik yang dipelajari/diselidiki.
Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang telah disistematikan, telah dianalisis dan disintesiskan, telah menghasilkan dalil, hukum, kaidahyang dapat digunakan untuk menyusun hipotesis atau teorii guna memecahkan masalah/maksud tertentu.

B.     Sejarah Perkembangan Manajemen
Revolusi Industri Sebagai Pokok Pangkal
Melalui jalannya perkembangan sejarah, manusia dapat mencari dan menilai pandangan tradisional serta mengikuti jejak perkembangan teori-teori tradisional maupun modern. Mengawali pembicaraan tentang pengetahuan manajemen, kiranya tidak mungkin dilepaskan dengan teori organisasi yang ada dalam masyarakat dari zaman kerjaan-kerjaan purba, kekaisaran, administrasi negara, kelompok agama, militer dan organisasi-organisasi lainnya pasti mempunyai seorang tokoh atau pimpinan dengan berbagai sebutan.
Menurut suatu sistem dari pengetahuan tentang organisasi dan manajemen merupakan suatu karya sebelum abad ke 19 dan 20, yang ternyata disitu terkadung suatu warisan yang kaya akan ide-ide masa yang silam.revolusi industri merupakan pokok pangkal dari suatu perubahan yang “mendadak” bagi industrialisasi khususnya, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kehidupan sosial pada umumnya.
C.    Perencanaan (Planning)
Perencanaan sebenarnya adalah menetapkan suatu cara untuk bertindak sebelum tindakan itu sendiri dilaksanakan. Dengan kata lain  bahwa dalam perencanaan maka orang diharuskan untuk berpikir lebih dahulu tentang apa yang akan dilakukan. Sehingga dengan langkah ini diharapkan bahwa tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dicapai dengan lebih efektif serta efisien. Sehingga sebenarnya, setiap bentuk organisasi apapun, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, sebaiknya atau hendaknya membuat terlebih dahulu “perencanaan”. Dan apalagi kalau organisasi tersebut berkembang menjadi suatu organisasi yang besar, maka tanpa adanya suatu perencanaan, pasti akan mengalami suatu kegagalan dalam pencapaian tujuan.

D.    Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian berasal dari kata dasar organisasi (organum – bahasa latin) yang berarti alat atau badan, mempunyai beberapa versi definisi. Tanpa mempermasalahkan apa itu organisasi, pada dasarnya ada tiga ciri khusus dari suatu organisasi, yaitu: 1. Adanya kelompok manusia, 2. Kerja sama yang harmonis, 3. Kerjasama tersebut berdasar atas hak, kewajiban, serta tanggung jawab masing masing orang untuk mencapai tujuan.
Organisasi adalah sekelompok manusia yang bekerja sama, dimana kerja sama tersebut dicanangkan dalam bentuk struktur organisasi atau gambaran skematis tentang hubungan kerja, dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Pengorganisasian adalah suatu usaha yang ditempuh, agar sekelompok manusia yang bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama, dapat berjalan atau berhasil dengan baik sesuai tujuan semula.

E.     Peggerakkan (actuating)
Penggerakkan itu pada hakekatnya adalah menggerakan orang-orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Lebih lanjut dikemukakan oleh Prof. Dr. H. Arifin Abdul-rachman, bahwa pergerakan merupakan kegiatan manajemen untuk membuat orang-orang lain suka dan dapat bekerja. Pada dasarnya menggerakan orang-orang itu bukanlah suatu pekerjaaan yang mudah. Untuk dapat menggerakkannya, dituntut bahwa manajemen harus mampu atau mempunyai seni untuk menggerakkan orang lain. Kemampuan itu disebut Kepemimpinan (Leadership).
Kepemimpinan sering pula diartikan sebagai kemampuan aau seni untuk mempengaruhi orang-orang lain supaya mau dan dapat bekerja mengikuti kemauan manajemen.

F.     Mengelola Konflik
Pada dasarnya konflik adalah suatu perbedaan kepentingan sedemikian rupa menimbulkan pertentangan diantaranya. Orang yang memiliki pola motivasi yang kuat, dua atau lebih dan tidak dapat dipuaskan bersama dikatakan mempunyai konflik. Konflik secara khas meliputi situasi pilihan atau membuat keputusan dalam hal kebutuhan, tujuan dan metode. Karena dalam pencapaian terdapat ketidakpastian, maka timbul konflik.

G.    Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah tindakan atau proses kegiatan untuk mengetahui hasil pelaksanaan, kesalahan, kegagalan, untuk kemudian dilakukan perbaikan dan mencegah terulangnya kembali kesalahan-kesalahan itu, begitu pula menjaga agar pelaksanaan tidak berbeda dengan rencana yang ditetapkan, juga tetap memerlukan pengawawasan. Oleh sebab itu antara perencanaan dan pengawasan mempunyai hubungan yang sangat erat.
Sehingga dalam bentuk organisasi, pengawasan ini selalu dibutuhkan karena pengawasan itu sendiri mempunyai sasaran untuk melakukan pencegahan dan atau perbaikan ketidaksesuaian atau perbedaan-perbedaan, kesalahan-kesalahan dan berbagai kelemahan dari suatu pelaksanaan tugas dan wewenang.

H.    Manajemen Bedasarkan Tujuan / MBO
Manajemen bedasarkan tujuan atau MBO diperkenalkan pada masyarakat luas pada tahun 1954 untuk pertama kalinya oleh Peter Drucker, dalam bukunya yang sangat terkenal yakni The Practice of Management.
Pengertian dari MBO pada dasarnya adalah adanya penetapan tuuan secara umum oleh pihak manajer atau atasan dengan bawahan yang bekerja secara bersama serta adanya penetapan bidang tanggung jawab utama dari setiap individu yang dijabarkan secara tegas alam bentuk hasil hasil atau sasaran sasaran yang diharapkan serta dapat diukur. Dimana penggunaan ukuran tersebut dimaksudkan sebagai pedoman oleh setiap pihak dalam organisasi untuk melakukan pemantauan terhadap kemajuan yang dicapai.

I.       Pengendalian Mutu Terpadu (PMT) dan Gugus Kendali Mutu (GKM)
Konsep pokok dari PMT maupun GKM yakni bahwa tujuan organisasi/perusahaan adalah mempertahankan mutu secara keseluruhan. Secara lebih tegas disebutkan bahwa PMT merupakan suatu sistem manajemen yang efektif untuk memadukan berbagai usaha pengembangan kualitas, pemelihara kualitas dan peningkatan kualitas dari berbagai kelompok dalam suatu organisasi sehingga memungkinkan produk dan pelayanan pada tingkat paling ekonomis yang dapat memberikan kepuasan pelanggan secara keseluruhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar