Kamis, 09 Juni 2016

Bahasa Indonesia 2# - Meresensi Sebuah Karya



Resensi : Novel Kambing Jantan - Raditya Dika

Judul               : Kambing Jantan
Pengarang       : Raditya Dika
Genre              : Nonfiksi / Komedi
Penerbit           : Gagas Media
Tahun Terbit    : Cetakan Pertama, 2005
Tebal Buku      : 240 halaman


Tema Cerita
Cerita dalam novel ini bertema komedi dan pengalaman pribadi.

Isi Novel
Selepas SMU, Dika (Raditya Dika), yang mempunyai nama panggilan Kambing, harus melanjutkan pendidikan di Adelaide, Australia, mengambil gelar finance yang tidak sesuai minatnya. Maka dimulailah perjalanan hidup Dika mencari jati diri.
Ketika dia menjalani kuliah di Australia, problema timbul dengan Kebo, pacarnya, karena harus menjalani Long Distance Relationship(LDR) yang menyebabkan pengeluaran keuangan sangat besar, komunikasi yang terganggu, dan kehidupan kuliah yang semakin lama membuat mereka menjadi berbeda.
Problem lainnya seperti bagaimana Dika mengalami kesulitan dalam belajar, dan kemunculan Sally Dickson, dosen bule yang lebih mirip tentara wanita, menambah dilema si Kambing dalam menyelesaikan masalah LDR dan finance (dalam dua arti sebenarnya: kebutuhan finance-nya dan sekolah finance-nya).
Pertemuannya dengan seorang teman SD, Ine (Sarah Shafitri), yang membaca blog Dika berjudul “Kambingjantan”, membuka pikirannya bahwa dia bisa saja jadi penulis komedi.
Kisah kehidupan sehari harinya yang teramat bodoh dan konyol itu membuat pengalaman tersendiri baginya yang sangat tak terlupakan. Radith termasuk orang yang suka mencoba berbagai macam hal, seperti magang di metro tv, siaran di heartbeatstation, ngajar bahasa inggris di bimmbingan belajar teknos, dan pacaran sama kuda lumping. Akhirnya dia curhat di blognya lalu dia berpikir siapa tahu dari curhatannya dia bisa jadikan ke sebuah buku. Tetapi kata suaminya (Ine) tidak mungkin banget karena curhatannya itu sangat konyol sekali untuk di jadikan sebuah buku, tetapi si dika terus berjuang dan mencoba dan pada akhirnya buku tersebut dapat di terima di masyarakat.

Kelebihan Novel
          Kelebihan novel ini adalah pada segi penyampaian ceritanya yang menggunakan bahasa yang sehari-hari yang bersifat santai sehingga mudah diterima oleh para pembaca. Selain itu kelebihannya juga terdapat pada segi isi cerita yang bergenre komedi dan kisah nyata sang penulis yang mampu mengocok perut para pembaca.

Kekurangan Novel
          Kekurangan dari novel ini bisa dibilang sama dengan novel-novel karangan Raditya Dika yang lainnya. Yaitu terdapat pada segi penulisan kata-kata yang terbilang vulgar dan bahasa gaul yang digunakan ada beberapa yang susah dimengerti oleh para pembaca. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dengan mudah dapat disembunyikan dengan cara penyampaiannya yang santai dan sangat lucu.

Kesimpulan
          Novel Kambing Jantan ini merupakan kumpulan cerita kehidupan sehari-hari Raditya Dika. Novel ini ditulis dalam bentuk diary dan isi ceritanya yang terbilang konyol ini dipastikan bisa membuat siapa saja yang membaca novel ini akan tertawa terbahak-bahak, mengocok perut pembaca hingga membuat pegal setiap rahang yang telah membaca buku ini.

Bahasa Indonesia 2# - Teori Resensi



Pengertian Resensi :
Resensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku, ulasan buku.
Sedangkan kata “mengulas” itu sendiri mempunyai arti memberikan penjelasan dan komentar; menafsirkan (penerangan lanjut, pendapat, dsb); mempelajari (menyelidiki) dan kata “ulasan” mempunyai arti kupasan, tafsiran, komentar.
Kata “Resensi” berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja “revidere” atau “recensere” yang memilik arti melihat kembali, menimbang atau menilai. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review, sedangkan dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah recensie. Tiga istilah tersebut mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas sebuah buku.
Resensi merupakan salah satu bentuk tulisan jurnalistik yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan memberi pertimbangan kepada pembaca mengenai sebuah buku yang baru diterbitkan. Secara sederhana, resensi dapat dianggap sebagai bentuk tulisan yang merupakan perpaduan antara ringkasan dan ikhtisar berisi penilaian, ringkasan isi buku, pembahasan, atau kritik terhadap buku tersebut. Bentuk tulisan ini bergerak di subyektivitas peresensinya dengan bekal pengetahuan yang dimilikinya tentang bidang itu.

Langkah – langkah Membuat Resensi :
Ketika melakukan kegiatan meresensi, hendaklah perhatikan langkah-langkah meresensi buku sebagai berikut:
1.      Penjajakan atau pengenalan terhadap buku yang diresensi,mulai dari tema buku yang  diresensi, disertai deskripsi isi buku,siapa yang menerbitkan buku itu, kapan dan di  mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format, hingga harga.Siapa  pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan prestasi, buku atau  karya apa saja yang ditulis, hingga mengapa ia menulis buku itu. Buku itu termasuk  golongan buku yang mana: ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi,  filsafat, bahasa, atau sastra.
2.      Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti. Peta  permasalahan dalam buku itu perlu dipahami secara tepat dan akurat.
3.      Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan  bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.
4.      Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
5.      Menentukan sikap dan menilai hal-hal berikut.

Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antara bagian yang satu dan bagian yang lain, bagaimana sistematikanya, dan bagaimana dinamikanya. Isi pernyataan; bagaimana bobot ide, analisis, penyajian data, dan kreativitas pemikirannya, bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, kalimat dan penggunaan kata, terutama untuk buku ilmiah. Aspek teknis; bagaimana tata letak, tata wajah, kerapian dan kebersihan, dan pencetakannya (banyak salah cetak atau tidak).
Sebelum menilai, alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam garis besar (outline) resensi itu. Outline ini sangat membantu kita ketika menulis, mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar dan kriteria yang kita tentukan sebelumnya.


Bahasa Indonesia 2# - Membuat Contoh Abstrak



ABSTRAK


Dinar Fatimah. 12213543
STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RENTAL KING GALAXY WARNET DI BEKASI SELATAN
PI Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2016
Kata kunci : Studi Kelayakan, Investasi, Rental.
(x + 36 + Lampiran)

Dengan adanya pengembangan usaha warnet maka perlu dilakukannya study kelayakan guna menghindari keterlanjutan penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui secara pasti dan benar apakah rencana perkembangan usaha pada bengkel layak atau tidak. Perkembangan usaha ini dikaji dengan menggunakan aspek keuangan. Dari aspek tersebut dapat menunjukkan bahwa perkembangan usaha layak dan diterima.
Alat analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan Payback period (PP) 4 tahun 1,52 bulan. Net Present Value (NPV) Rp. 80.583.717,42,-.  Profitabilitas Index (PI) 3,3%. Internal Rate Of Return (IRR) 69,06%. Dengan demikian maka rencana pengembangan usaha pada Rental Kings Galaxy Warnet dapat diterima dan layak secara keuangan.

Daftar Pustaka ( 2005-2013 )





Bahasa Indonesia 2# - Membuat Ringkasan Sebuah Buku Ekonomi



Judul : Manajemen Umum – Sebuah Pengantar
Edisi : Pertama
Pengarang : Drs. Djati Julitriarsa
                    Drs. John Suprihanto, MIM
Penerbit : Yogyakarta: BPFE, 1998
Tebal : 165 halaman

A.    Pengertian dan Arti Pentingnya
Pada saat sekarang ini istilah Manajemen sudah banyak dikenal di negara Indonesia, baik dikalangan masyarakat secara luas maupun kalangan perguruan tinggi. Di kalangan perguruan tinggi sendiri, ternyata hampir semua disiplin ilmu (fakultas) telah mengajarkan ilmu manajemen. Juga terlihat pula disetiap orgnisasi masyarakat baik yang mencari keuntungan maupun lembaga lembaga sosial, hampir semuanya menyadari akan arti pentingnya ilmu manajemen yang diterapkan didalam organisasi, untuk memperlancar tugasnya sehari-hari.
Mengenai Ilmu Manajemen sendiri dapatlah diberikan suatu pengertian yang cukup sederhana, sebagai berikut: Ilmu Manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara mencapai suatu tujuan dengan efektif serta efisien dengan menggunakan bantuan / melalui orang lain.
Manajemen sebagai Ilmu pada dasarnya terdapat 3 komponen utama, yaitu:
-          Pengertahuan itu disistematikkan, dalam hal ini informasi di peroleh, diklasifikasikan dan disimpan
-          Informasi dikumpulkan secara empiris dengan observasi yang sistematik terhadap phenomena yang revelan
-          Bermaksud untuk mengembangkan pengertian terhadap topik yang dipelajari/diselidiki.
Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang telah disistematikan, telah dianalisis dan disintesiskan, telah menghasilkan dalil, hukum, kaidahyang dapat digunakan untuk menyusun hipotesis atau teorii guna memecahkan masalah/maksud tertentu.

B.     Sejarah Perkembangan Manajemen
Revolusi Industri Sebagai Pokok Pangkal
Melalui jalannya perkembangan sejarah, manusia dapat mencari dan menilai pandangan tradisional serta mengikuti jejak perkembangan teori-teori tradisional maupun modern. Mengawali pembicaraan tentang pengetahuan manajemen, kiranya tidak mungkin dilepaskan dengan teori organisasi yang ada dalam masyarakat dari zaman kerjaan-kerjaan purba, kekaisaran, administrasi negara, kelompok agama, militer dan organisasi-organisasi lainnya pasti mempunyai seorang tokoh atau pimpinan dengan berbagai sebutan.
Menurut suatu sistem dari pengetahuan tentang organisasi dan manajemen merupakan suatu karya sebelum abad ke 19 dan 20, yang ternyata disitu terkadung suatu warisan yang kaya akan ide-ide masa yang silam.revolusi industri merupakan pokok pangkal dari suatu perubahan yang “mendadak” bagi industrialisasi khususnya, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kehidupan sosial pada umumnya.
C.    Perencanaan (Planning)
Perencanaan sebenarnya adalah menetapkan suatu cara untuk bertindak sebelum tindakan itu sendiri dilaksanakan. Dengan kata lain  bahwa dalam perencanaan maka orang diharuskan untuk berpikir lebih dahulu tentang apa yang akan dilakukan. Sehingga dengan langkah ini diharapkan bahwa tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dicapai dengan lebih efektif serta efisien. Sehingga sebenarnya, setiap bentuk organisasi apapun, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, sebaiknya atau hendaknya membuat terlebih dahulu “perencanaan”. Dan apalagi kalau organisasi tersebut berkembang menjadi suatu organisasi yang besar, maka tanpa adanya suatu perencanaan, pasti akan mengalami suatu kegagalan dalam pencapaian tujuan.

D.    Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian berasal dari kata dasar organisasi (organum – bahasa latin) yang berarti alat atau badan, mempunyai beberapa versi definisi. Tanpa mempermasalahkan apa itu organisasi, pada dasarnya ada tiga ciri khusus dari suatu organisasi, yaitu: 1. Adanya kelompok manusia, 2. Kerja sama yang harmonis, 3. Kerjasama tersebut berdasar atas hak, kewajiban, serta tanggung jawab masing masing orang untuk mencapai tujuan.
Organisasi adalah sekelompok manusia yang bekerja sama, dimana kerja sama tersebut dicanangkan dalam bentuk struktur organisasi atau gambaran skematis tentang hubungan kerja, dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Pengorganisasian adalah suatu usaha yang ditempuh, agar sekelompok manusia yang bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama, dapat berjalan atau berhasil dengan baik sesuai tujuan semula.

E.     Peggerakkan (actuating)
Penggerakkan itu pada hakekatnya adalah menggerakan orang-orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Lebih lanjut dikemukakan oleh Prof. Dr. H. Arifin Abdul-rachman, bahwa pergerakan merupakan kegiatan manajemen untuk membuat orang-orang lain suka dan dapat bekerja. Pada dasarnya menggerakan orang-orang itu bukanlah suatu pekerjaaan yang mudah. Untuk dapat menggerakkannya, dituntut bahwa manajemen harus mampu atau mempunyai seni untuk menggerakkan orang lain. Kemampuan itu disebut Kepemimpinan (Leadership).
Kepemimpinan sering pula diartikan sebagai kemampuan aau seni untuk mempengaruhi orang-orang lain supaya mau dan dapat bekerja mengikuti kemauan manajemen.

F.     Mengelola Konflik
Pada dasarnya konflik adalah suatu perbedaan kepentingan sedemikian rupa menimbulkan pertentangan diantaranya. Orang yang memiliki pola motivasi yang kuat, dua atau lebih dan tidak dapat dipuaskan bersama dikatakan mempunyai konflik. Konflik secara khas meliputi situasi pilihan atau membuat keputusan dalam hal kebutuhan, tujuan dan metode. Karena dalam pencapaian terdapat ketidakpastian, maka timbul konflik.

G.    Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah tindakan atau proses kegiatan untuk mengetahui hasil pelaksanaan, kesalahan, kegagalan, untuk kemudian dilakukan perbaikan dan mencegah terulangnya kembali kesalahan-kesalahan itu, begitu pula menjaga agar pelaksanaan tidak berbeda dengan rencana yang ditetapkan, juga tetap memerlukan pengawawasan. Oleh sebab itu antara perencanaan dan pengawasan mempunyai hubungan yang sangat erat.
Sehingga dalam bentuk organisasi, pengawasan ini selalu dibutuhkan karena pengawasan itu sendiri mempunyai sasaran untuk melakukan pencegahan dan atau perbaikan ketidaksesuaian atau perbedaan-perbedaan, kesalahan-kesalahan dan berbagai kelemahan dari suatu pelaksanaan tugas dan wewenang.

H.    Manajemen Bedasarkan Tujuan / MBO
Manajemen bedasarkan tujuan atau MBO diperkenalkan pada masyarakat luas pada tahun 1954 untuk pertama kalinya oleh Peter Drucker, dalam bukunya yang sangat terkenal yakni The Practice of Management.
Pengertian dari MBO pada dasarnya adalah adanya penetapan tuuan secara umum oleh pihak manajer atau atasan dengan bawahan yang bekerja secara bersama serta adanya penetapan bidang tanggung jawab utama dari setiap individu yang dijabarkan secara tegas alam bentuk hasil hasil atau sasaran sasaran yang diharapkan serta dapat diukur. Dimana penggunaan ukuran tersebut dimaksudkan sebagai pedoman oleh setiap pihak dalam organisasi untuk melakukan pemantauan terhadap kemajuan yang dicapai.

I.       Pengendalian Mutu Terpadu (PMT) dan Gugus Kendali Mutu (GKM)
Konsep pokok dari PMT maupun GKM yakni bahwa tujuan organisasi/perusahaan adalah mempertahankan mutu secara keseluruhan. Secara lebih tegas disebutkan bahwa PMT merupakan suatu sistem manajemen yang efektif untuk memadukan berbagai usaha pengembangan kualitas, pemelihara kualitas dan peningkatan kualitas dari berbagai kelompok dalam suatu organisasi sehingga memungkinkan produk dan pelayanan pada tingkat paling ekonomis yang dapat memberikan kepuasan pelanggan secara keseluruhan.