Judul : Manajemen Umum – Sebuah Pengantar
Edisi : Pertama
Penerbit : Yogyakarta: BPFE, 1998
Tebal : 165 halaman
A. Pengertian dan Arti Pentingnya
Pada
saat sekarang ini istilah Manajemen sudah banyak dikenal di negara Indonesia,
baik dikalangan masyarakat secara luas maupun kalangan perguruan tinggi. Di kalangan
perguruan tinggi sendiri, ternyata hampir semua disiplin ilmu (fakultas) telah
mengajarkan ilmu manajemen. Juga terlihat pula disetiap orgnisasi masyarakat
baik yang mencari keuntungan maupun lembaga lembaga sosial, hampir semuanya
menyadari akan arti pentingnya ilmu manajemen yang diterapkan didalam
organisasi, untuk memperlancar tugasnya sehari-hari.
Mengenai
Ilmu Manajemen sendiri dapatlah diberikan suatu pengertian yang cukup
sederhana, sebagai berikut: Ilmu Manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari
bagaimana cara mencapai suatu tujuan dengan efektif serta efisien dengan
menggunakan bantuan / melalui orang lain.
Manajemen
sebagai Ilmu pada dasarnya terdapat 3 komponen utama, yaitu:
-
Pengertahuan itu disistematikkan, dalam
hal ini informasi di peroleh, diklasifikasikan dan disimpan
-
Informasi dikumpulkan secara empiris
dengan observasi yang sistematik terhadap phenomena yang revelan
-
Bermaksud untuk mengembangkan pengertian
terhadap topik yang dipelajari/diselidiki.
Ilmu
adalah kumpulan pengetahuan yang telah disistematikan, telah dianalisis dan
disintesiskan, telah menghasilkan dalil, hukum, kaidahyang dapat digunakan
untuk menyusun hipotesis atau teorii guna memecahkan masalah/maksud tertentu.
B. Sejarah Perkembangan Manajemen
Revolusi
Industri Sebagai Pokok Pangkal
Melalui
jalannya perkembangan sejarah, manusia dapat mencari dan menilai pandangan
tradisional serta mengikuti jejak perkembangan teori-teori tradisional maupun
modern. Mengawali pembicaraan tentang pengetahuan manajemen, kiranya tidak
mungkin dilepaskan dengan teori organisasi yang ada dalam masyarakat dari zaman
kerjaan-kerjaan purba, kekaisaran, administrasi negara, kelompok agama, militer
dan organisasi-organisasi lainnya pasti mempunyai seorang tokoh atau pimpinan
dengan berbagai sebutan.
Menurut
suatu sistem dari pengetahuan tentang organisasi dan manajemen merupakan suatu
karya sebelum abad ke 19 dan 20, yang ternyata disitu terkadung suatu warisan
yang kaya akan ide-ide masa yang silam.revolusi industri merupakan pokok
pangkal dari suatu perubahan yang “mendadak” bagi industrialisasi khususnya,
ilmu pengetahuan dan teknologi serta kehidupan sosial pada umumnya.
C. Perencanaan (Planning)
Perencanaan
sebenarnya adalah menetapkan suatu cara untuk bertindak sebelum tindakan itu
sendiri dilaksanakan. Dengan kata lain
bahwa dalam perencanaan maka orang diharuskan untuk berpikir lebih
dahulu tentang apa yang akan dilakukan. Sehingga dengan langkah ini diharapkan
bahwa tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dicapai dengan lebih
efektif serta efisien. Sehingga sebenarnya, setiap bentuk organisasi apapun,
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, sebaiknya atau
hendaknya membuat terlebih dahulu “perencanaan”. Dan apalagi kalau organisasi
tersebut berkembang menjadi suatu organisasi yang besar, maka tanpa adanya
suatu perencanaan, pasti akan mengalami suatu kegagalan dalam pencapaian
tujuan.
D. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian
berasal dari kata dasar organisasi (organum – bahasa latin) yang berarti alat
atau badan, mempunyai beberapa versi definisi. Tanpa mempermasalahkan apa itu
organisasi, pada dasarnya ada tiga ciri khusus dari suatu organisasi, yaitu: 1.
Adanya kelompok manusia, 2. Kerja sama yang harmonis, 3. Kerjasama tersebut
berdasar atas hak, kewajiban, serta tanggung jawab masing masing orang untuk
mencapai tujuan.
Organisasi
adalah sekelompok manusia yang bekerja sama, dimana kerja sama tersebut
dicanangkan dalam bentuk struktur organisasi atau gambaran skematis tentang
hubungan kerja, dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Pengorganisasian
adalah suatu usaha yang ditempuh, agar sekelompok manusia yang bekerja sama
dalam mencapai tujuan bersama, dapat berjalan atau berhasil dengan baik sesuai
tujuan semula.
E. Peggerakkan (actuating)
Penggerakkan
itu pada hakekatnya adalah menggerakan orang-orang untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Lebih
lanjut dikemukakan oleh Prof. Dr. H. Arifin Abdul-rachman, bahwa pergerakan
merupakan kegiatan manajemen untuk membuat orang-orang lain suka dan dapat
bekerja. Pada dasarnya menggerakan orang-orang itu bukanlah suatu pekerjaaan yang
mudah. Untuk dapat menggerakkannya, dituntut bahwa manajemen harus mampu atau
mempunyai seni untuk menggerakkan orang lain. Kemampuan itu disebut
Kepemimpinan (Leadership).
Kepemimpinan sering
pula diartikan sebagai kemampuan aau seni untuk mempengaruhi orang-orang lain
supaya mau dan dapat bekerja mengikuti kemauan manajemen.
F. Mengelola Konflik
Pada
dasarnya konflik adalah suatu perbedaan kepentingan sedemikian rupa menimbulkan
pertentangan diantaranya. Orang yang memiliki pola motivasi yang kuat, dua atau
lebih dan tidak dapat dipuaskan bersama dikatakan mempunyai konflik. Konflik secara
khas meliputi situasi pilihan atau membuat keputusan dalam hal kebutuhan,
tujuan dan metode. Karena dalam pencapaian terdapat ketidakpastian, maka timbul
konflik.
G. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan
adalah tindakan atau proses kegiatan untuk mengetahui hasil pelaksanaan,
kesalahan, kegagalan, untuk kemudian dilakukan perbaikan dan mencegah
terulangnya kembali kesalahan-kesalahan itu, begitu pula menjaga agar pelaksanaan
tidak berbeda dengan rencana yang ditetapkan, juga tetap memerlukan
pengawawasan. Oleh sebab itu antara perencanaan dan pengawasan mempunyai
hubungan yang sangat erat.
Sehingga
dalam bentuk organisasi, pengawasan ini selalu dibutuhkan karena pengawasan itu
sendiri mempunyai sasaran untuk melakukan pencegahan dan atau perbaikan
ketidaksesuaian atau perbedaan-perbedaan, kesalahan-kesalahan dan berbagai
kelemahan dari suatu pelaksanaan tugas dan wewenang.
H. Manajemen Bedasarkan Tujuan / MBO
Manajemen
bedasarkan tujuan atau MBO diperkenalkan pada masyarakat luas pada tahun 1954
untuk pertama kalinya oleh Peter Drucker, dalam bukunya yang sangat terkenal
yakni The Practice of Management.
Pengertian
dari MBO pada dasarnya adalah adanya penetapan tuuan secara umum oleh pihak
manajer atau atasan dengan bawahan yang bekerja secara bersama serta adanya
penetapan bidang tanggung jawab utama dari setiap individu yang dijabarkan
secara tegas alam bentuk hasil hasil atau sasaran sasaran yang diharapkan serta
dapat diukur. Dimana penggunaan ukuran tersebut dimaksudkan sebagai pedoman
oleh setiap pihak dalam organisasi untuk melakukan pemantauan terhadap kemajuan
yang dicapai.
I. Pengendalian Mutu Terpadu (PMT) dan
Gugus Kendali Mutu (GKM)
Konsep
pokok dari PMT maupun GKM yakni bahwa tujuan organisasi/perusahaan adalah
mempertahankan mutu secara keseluruhan. Secara lebih tegas disebutkan bahwa PMT
merupakan suatu sistem manajemen yang efektif untuk memadukan berbagai usaha
pengembangan kualitas, pemelihara kualitas dan peningkatan kualitas dari
berbagai kelompok dalam suatu organisasi sehingga memungkinkan produk dan
pelayanan pada tingkat paling ekonomis yang dapat memberikan kepuasan pelanggan
secara keseluruhan.